Rabu, 26 Februari 2014

Baik Sangka (Husnuzan)


Pengertian
            Husnuzan artinya berbaik sangka. Baik sangka merupakan bisikan jiwa, yang dapat diwujudkan melalui perilaku yakni ucapan dan perbuatan. Perilaku husnuzan termasuk akhlak terpuji karena akan mendatangkan manfaat.

Macam-macam
  1. Husnuzan kepada Allah, ini dapat ditunjukan dengan sifat tawakal, sabar dan ikhlas dalam menjalani hidup.  
  2. Husnuzan kepada diri sendiri, ditunjukan dengan sikap percaya diri dan optimis serta inisiatif
  3. Husnuzan kepada sesama manusia, ditunjukan dengan cara senang, berpikir positif dan sikap hormat kepada orang lain tanpa ada rasa curiga.
  • Husnuzan terhadap Allah

Husnuzan terhadap Allah SWT. artinya berbaik sangka pada Allah  SWT.
Juga berarti kita patut :

Syukur
            Menurut pengertian bahasa, kata syukur berasal bahasa Arab, yang artinya terima kasih. Menurut istilah, syukur adalah berterima kasih kepada Allah SWTdan pengakuan yang tulus atas nikmat dan karunia-Nya, melalui ucapan, sikap, dan perbuatan.
            Nikmat karunia Allah SWT sangat banyak dan bermacam-macam. Ada nikmat yang terdapat dalam diri manusia itu sendiri, dan ada pula yang berasal dai luar diri manusia, ada nkmat yang besifat jasmani dan ada pula yang bersifat rohani.

Sabar
Menurut pengertian bahasa, menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharapkan rahmat dari Allah SWT.

  • Husnuzan terhadap diri sendiri


Husnuzan kepada diri sendiri adalah sikap baik sangka kepada diri sendiri dan meyakini akan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Husnuzan kepada diri sendiri dapat ditunjukkan dengan sikap gigih dan optimis. Gigih berarti sikap teguh pendirian, tabah dan ulet atau berkemauan kuat dalam usaha mencapai sesuatu cita-cita. Sedangkan optimis adalah sikap yang selalu memiliki harapan baik dan positif dalam segala hal
Oleh karena itu, kita manusia dituntut untuk :

Percaya Diri
Percaya diri termasuk sikap dan perilaku terpuji yang harus dimiliki oleh setiap Muslim/Muslimah karena seseorang yang percaya diri tentu akan yakin terhadap kemampuan dirinya, sehingga ia berani mengeluarkan pendapat dan berani pula melakukan suatu tindakan. Muslim/Muslimah yang berilmu pengetahuan tinggi dan memiliki keterampilan yang bermanfaat apabila ia percaya diri, tentu ia akan memperoleh keberhasilan dalam hidup.
Seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan apabila tidak percaya diri tentu akan memperoleh kerugian dan mungkin bencana. Muslim/Muslimah yang percaya diri akan melaksanakan kewajiban terhadap dirinya sendiri, misalnya menjaga kesehatan jasmani dan rohani serta memelihara diri agar tidak dikenai suatu bencana

Gigih
Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa katagigih bahasa Minangkabau yang artinya berkeras hati, tabah, dan rajin. Gigih juga dapat diartikan bersungguh-sungguh dalam meraih sesuatu. Sikap dan perilaku gigihdalam meraih yang positif termasuk sikap mahmudah (sikap terpuji) dan akhlakul karimah. Setiap muslim dan muslimah wajib memiliki sikap gigih.
Bekerja mencari rezeki yang halal
Bekerja mencari rezeki yang halal dapat dilakukan melalui berbagai bidang usaha, misalnya pertanian, peternakan, dan perdagangan. Bekerja dalam bidang apa pun hendaknya dilakukan dengan gigih dan sungguh-sungguh dengan dilandasi niat ikhlas karena Allah SWT, untuk memperoleh rida dan rahmat-Nya. Dengan cara seperti itu maka akan diperoleh hasil kerja yang optimal. Islam melarang umat-Nya bermalas-malasan dan menjadi beban orang lain

  • Husnuzan terhadap Sesama Manusia

Husnuzan terhadap sesama manusia artinya adalah berprasangka baik terhadap sesama dan tidak meragukan kemampuan atau tidak bersikap apriori. Semua orang dipandang baik sebelum terbukti kesalahan atau kekeliruannya, sehingga tidak menimbulkan kekacauan dalam pergaulan. Orang yang ber-husnuzan terhadap sesama manusia dalam hidupnya akan memiliki banyak teman, disukai kawan dan disegani lawan

Berinisiatif
Kata inisiatif berasal dari bahasa Belanda yang berarti prakarsa atau langkah pertama. Inisiatif juga berarti berbuat yang sifatnya produktif ( memiliki etos kerja yang tinggi) dan tidak tergantung kepada orang lain. Islam mengajarkan umatnya untuk memiliki etos kerja yang tingi. Seseorang yang memiliki inisiatif disebut inisiator.
Inisiatif dalam hal positif merupakan sifat terpuji yang harus dimiliki oleh setiap orang muslim dan muslimah. Muslim/Muslimah yang berprasangka baik terhadap dirinya, tentu akan berkeyakinan bahwa dirinya mampu berinisiatif yang positif dalam bidang yang ditekuninya dan sesuai dengan keahliannya.

Perwujudan Husnuzan terhadap sesama manusia
  1. Kehidupan berkeluarga
Untuk mewujudkan rumah tangga yang memperoleh rida dan rahmat Allah swt , bahagia dan sejahtera, baik di dunia maupun di akhirat.
2.         Kehidupan bertetangga
Saling menghormati dan menghargai, baik secara sikap, ucapan lisan dan perbuatan. Menghormati tetangga merupakan tanda-tanda dari manusia beriman:

Ciri-ciri orang yang berbaik sangka
a)    Selalu bisa membedakan mana fakta yang benar dan yang salah
b)   Orang tsb selalu tenang karena tidak cepat tergoda dengan fakta yg ada
c)    Orang itu akan lebih dihormati orang lain
d)   Berfikir matang sebelum bertindak
e)    Memiliki sifat-sifat baik lainnya

Faktor yg mempengaruhi seseorang mampu bersikap baik sangka

Pendidikan
Tidak ada manusia yg terlepas dari proses pembelajaran. Sejak bayi hingga dewasa, kita pasti terlibat dalm suatu pembelajaran, baik langsung maupun tidak.

Hati
Hati atau Qalb (kalbu) adalah media bagi manusia unruk menterjemahkan dirinya dalam memikirkan dan memahami perilaku lahir dan batin sesuai kehendak Allah.

Akhlak
Akhlak adalah proyeksi hidup manusia dalam mencerminkan peranan sifat-sifat Allah sebagai abdillah (hamba Allah)

Mulia
Mulia semakna dengan Indah atau Bagus, berkaitan dengan sikap manusia yg tercermin dari suara dan gerakan hatinya.
Bentuk / cara mengungkapkan sikap husnuzan

Cara menunjukkan sikap husnuzan kepada Allah swt adalah :
a. Senantiasa taat kepada Allah.
b. Bersyukur apabila mendapatkan kenikmatan.
c. Bersabar dan ikhlas apabila mendapatkan ujian serta cobaan.
d. Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala penderitaan dan kegagalan.